TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN
MARKETING By: HERMAWAN KARTAJAYA
NAMA : HENDRIYANSYAH
NIM : 09542010041
PRODY :
AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
Pangkalan Bun
MARKETING
3.0 By: HERMAWAN KARTAJAYA
Posted by
pengusahadunia on July 21st, 2012,No Comments
Persaingan usaha sangatlah ketat.
Saat ini kita hidup di dunia yang baru di mana krisis dan chaos menjadi ‘menu
makanan’ sehari-hari. Lingkungan bisnis semakin complex, penuh dengan
kekacauan.
Di kurun waktu sepuluh tahun terakhir, kita sudah
melihat betapa hebatnya badai-badai dan kekacauan yang terjadi di lingkungan
bisnis mulai dari krisis ekonomi di Asia, meledaknya balon dot-com, skandal
pelaporan keuangan (contoh Enron dan Worldcom), gerakan teroris, gerakan
anti-globalisasi, perubahan iklim, krisis energi, krisis pangan, skandal
investasi, sampai resesi perekonomian global tahun 2008.
Di tengah berbagai macam badai dan munculnya Scumbag
Millionaire mulai dari Jeffrey Skilling (Enron) sampai Bernard Madoff yang
telah menghasilkan 50 triliun dollar AS dari investasi berskema Ponzi (atau
skema piramid), langkah bisnis perusahaan terus menjadi sorotan publik. Tingkat
kepercayaan diri di internal perusahaan terus menurun. Tingkat kepercayaan
publik terhadap perusahaan juga terus menurun. Dan celakanya lagi, teknologi
new-wave yang memperluas jaringan media informasi, menjadikan dunia semakin
transparan, sehingga sudah semakin susah bagi perusahaan untuk memutup aib
dirinya.
Publik membutuhkan aktivitas dan proses bisnis yang
didasari oleh prinsip dan nilai-nilai yang lebih etis dan fair. Kini tidak
cukup lagi bagi perusahaan untuk searching for excellence, karena di tengah
perubahan lanskap seperti sekarang yang menjadi keharusan adalah searching for
meaning.
Di tengah badai-badai krisis dan jatuhnya reputasi
perusahaan, sudah saatnya bagi pemasar adalah meninjau ulang dan menjual
nilai-nilai, prinsip, dan karakter yang dimiliki dan dijunjung-tinggi, agar
dapat tampil stand-out dan terus berupaya senantiasa meninggalkan warisan bagi
masyarakat.
Marketing 3.0
Di era sekarang, pemasaran saat ini tidak hanya
diterjemahkan dalam pengertian positioning, diferensiasi dan merek yang
dibungkus dalam identitas merek, integritas merek, dan menghasilkan citra
merek. Dunia pemasaran perlu menunjukkan nilai-nilai
(spiritual) dalam pemasaran.
Nilai-nilai yang ditebarkan itu diyakini tidak hanya
mendongkrak profit tetapi juga menjamin kelanggenan dan penguatan karakter
brand, sekaligus membentuk diferensiasi yang tidak tertandingi.
Di dalam buku ”Marketing 3.0: Values-Driven
Marketing” Philip Kotler dan saya mengatakan, perusahaan seharusnya tidak
hanya memasarkan produk dengan manfaat fungsional ataupun manfaat emosional,
melainkan harus pula menonjolkan manfaat spiritual.
Pendekatan pemasaran berbasis nilai ini diyakini akan
memperoleh hasil yang berbeda. Karena perusahaan atau pemilik merek tidak
sekadar memberikan kepuasan atau mengincar profitabilitas, melainkan
memilikicompassion, dan keberlanjutan. Model bisnis yang menyeimbangkan
pencetakan profit dan tanggung jawab sosial seperti itu sungguh didambakan oleh
banyak pemain bisnis.
Kita tahu bahwa, perjalanan waktu telah membuat model
pemasaran berubah, dari Marketing 1.0 ke Marketing 2.0 – dari product centric
ke customer-centric era. Dan sekarang marketing telah mentransformasi diri ke
dalam human-centric era. Itulah yang dikatakan sebagai Marketing 3.0.
Tabel Perbandingan Marketing 1.0,
2.0 dan 3.0
Marketing
1.0Product-centric Marketing
|
Marketing
2.0Customer-oriented Marketing
|
Marketing
3.0Values-driven Marketing
|
|
Objektif
Perusahaan
|
Menjual
produk
|
Memuaskan
dan membuat konsumen loyal
|
Membuat
dunia yang lebih baik
|
Pemicu
Arus Pergerakan
|
Industrial
Revolution
|
Teknologi
informasi dan komunikasi
|
Teknologi
New Wave
|
Bagaimana
Perusahaan Melihat Konsumen
|
Mass
buyers dengan kebutuhan fisik
|
Konsumen
yang memiliki rasional dan emosional
|
Konsumen
yang secara holistic memiliki mind,heart, dan spirit.
|
Kunci
Konsep Pemasaran
|
Pengembangan
produk
|
Diferensiasi
|
Nilai-nilai
(values)
|
Panduan
Pemasaran Perusahaan
|
Spesifikasi
produk
|
Positioning
perusahaan dan produk
|
Visi,
Misi, dan Values dari Perusahaan
|
Nilai yang
Dijual Perusahaan
|
Fungsional
|
Fungsional
dan emosional
|
Fungsional,
emosional, dan spiritual, Emotional, and Spiritual
|
Interaksi
Dengan Konsumen
|
Transaksional
yang bersifat top-down (One-to-Many )
|
Hubungan
intimasi yang bersifat one-to-one
|
Kolaborasi
antar jejaring konsumen (many-to-many)
|
Marketing 1.0 mengandalkan rational intelligent:
Produk bagus, harga terjangkau. Konsumen memilih produk berdasarkan
tinggi-rendahnya harga yang ditawarkan produsen. Pada level ini konsumen sangat
mudah berpindah.
Marketing 2.0 berbasiskan emotional intelligent:
Sentuhlah hati customer. Meski suatu produk lebih mahal dibanding yang lain,
tapi tetap dipilih konsumen, sebab ia sudah memiliki ikatan emosional dengan
produknya.
Marketing 3.0 berdasarkan spiritual intelligent:
Lakukan semua dengan Nilai-Nilai Universal seperti kasih dan ketulusan maka
profit akan datang. Pada tahap ini, merek telah menjadi “reason for being.”
Karena merek itu maka si konsumen diakui keberadaannya.
Values-driven marketing adalah model untuk Marketing
3.0, yang melekatkan nilai-nilai pada misi dan visi perusahaan. Gagasan ini
akan memperbaiki persepsi publik terhadap marketing dan membimbing perusahaan
dan pemasar untuk menginkorporasikan visi yang lebih manusiawi dalam memilih
tujuan mereka.
Marketing 3.0 ini akan terlihat dari seberapa dalam
hubungan hubungan produsen dengan konsumen ataustakeholder-nya. Wujud
spiritualisme adalah bagaimana mencintai jejaring stateholder bisnis kita
dengan modal dan menjunjung tinggi kejujuran. Jika sudah sampai tahap spiritual
sedemikian itu, hubungan antara perusahaan dengan siapapun yang berkepentingan,
apakah itu konsumen, karyawan, supplier, akan langgeng terus.
Marketing 3.0 inilah yang merupakan cikal bakal
pemikiran bahwa pada akhirnya marketing menjadi horisontal, di mana sisi
humanisme si pemasar membuat pasar menjadi datar. Artinya, tidak ada perbedaan
status antara Marketer dan Customer. Marketer dan Customer sama rata. Marketer
sudah berbaur dengan Customer-nya.
Penulis: Hermawan Kartajaya
Incoming search terms:
- marketing 3 0
- marketing 3 0 hermawan kartajaya
- konsep marketing 3 0
- hermawan kartajaya edisi 3 2012
- hermawan kartajaya marketing 3 0
- hermawan kartajaya
- hermawan kertajaya marketing 3 0
- manfaat marketing 2 0
- strategi marketing hermawan kartajaya
- artikel marketing 3 0 hermawan kartajaya
- pengertian pemasaran menurut hermawan
- hermawan kartajaya artikel
- Arti kolaborasi proses marketing menurut Hermawan Kertajaya
- kliping dunia usaha 2012
- marketing 3 0 adalah
- marketing 3 0 menurut hermawan kertajaya
- artikel hermawan kartajaya
- konsep marketing di era sekarang
- artikel dunia usaha
- perbandingan marketing 1 0 2 0 dan 3 0
From :
http://pengusahadunia.com/marketing-3-0-by-hermawan-kartajaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar